This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 16 Januari 2013

HUKUM KIRCHHOFF


HUKUM KIRCHOFF

1.      Pengantar
Tindakan utama terkait dengan rangkaian listrik yang selalu dilakukan adalah menentukan kuat arus dan beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian listrik. Untuk menentukannya, diperlukan dasar rumusan seperti Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff.

Ada dua Hukum kirchoff  yang bermanfaat sesuai dasar pengukurannya masing- masing, baik untuk arus maupun tegangan. Kedua Hukum ini adalah Hukum Kirchoff  I atau disebut dengan KCL (Kirchoff Current Law) dan Hukum Kirchoff  II  atau dikenal dengan nama KVL (Kirchoff’s Voltage Law).

Hukum Kirchoff I menyatakan :
Jumlah aljabar kuat arus yang menuju suatu titik cabang rangkaian listrik = jumlah aljabar arus yang meninggalkan titik cabang tersebut.
                
                 Hukum Kirchoff  II menyatakan :
Jumlah aljabar penurunan tegangan (Voltage drop) pada rangkaian tertutup (loop) menuruti arah yang ditentukan = jumlah aljabar kenaikan tegangan (Voltage rise)nya.

Prosedur Percobaan
1.      Atur sumber tegangan Vs sehingga menunjukkan 1 volt, jaga supaya penunjukan Ammeter tidak menyimpang melebihi skala (bila menyimpang pindahkan ke range yang lebih besar).
2.      Ukur arus I1,I2 dan I3 dengan menggunakan Ammeter.
3.      Ulangi percobaan yang sama prosedur no 1 dan no. 2 dengan mengubah tegangan Vs dari 2 sampai 5 Volt dengan step 1 volt.
Hasil Percobaan
Tabel 1
Vs
[volt]
V1
[volt]
V2
[volt]
V3
[volt]
I1
[mA]
I2
[mA]
I3
[mA]
1.
0,789
0,287
0,27
0,39
0,38
0,47
2.
1,58
0,5
0,5
0,73
0,76
0,91
3.
2,31
0,76
0,75
1,11
1,12
1,29
4.
3,05
1
1
1,48
1,46
1,73
5.
3,83
1,24
1,25
1,83
1,82
2,15




            Untuk menguji hasil percobaan
            Tabel 2
Vs
[volt]
V1
[volt]
V2
[volt]
V3
[volt]
∆V1
[volt]
∆V2
[volt]
Err1
[%]
Err2
[%]
1.
0,789
0,287
0,27
0,006
-0,017
-0,76
-5,923
2.
1,58
0,5
0,5
0,3
0
1,89
0
3.
2,31
0,76
0,75
-0,02
-0,01
-0,865
-1,315
4.
3,05
1
1
-0,04
0
-0,327
0
5.
3,83
1,24
1,25
0,01
0,02
0,261
0,806

\           Tabel 3
I1
[mA]
I2
[mA]
I3
[mA]
∆I1
[mA]
Err
[%]
0,39
0,38
0,47
0,46
0,oo46
0,73
0,76
0,91
0,94
0,0094
1,11
1,12
1,29
1,3
0,013
1,48
1,46
1,73
1,71
0,071
1,83
1,82
2,15
2,14
0,0214

Harga R1 dan R2
VAB perhitungan [volt]
V pengukuran [volt]
VAB min
VAB maks
VAB min
VAB maks
R1=R2=1KΩ
5,23
5,56
5,27
5,58
R1=R2=6,5KΩ
4,3
4,43
4,03
4,43
R1=5KΩ R2=10KΩ
3,24
3,36
3,23
3,75
R1=R2=10KΩ
3,75
4,12
3,82
4,11



KIRCHHOFF CURRENT LAW

KCL :

Alat dan Bahan
- Power Supply
- Kabel Jumper
- Papan Rangkaian
- Resistor 3 buah
- Multitester 2 buah

Langkah :
- Rangkai Resistor dan kabel jumper pada rangkaian
- Susun resistor secara Seri Paralel (3 buah)
- Resistor yang digunakan : R1 = 1 K Ohm, R2 = 3 K Ohm, R3 = 5,6 K Ohm
- Pasang daya dari DC Power denan kabel (Merah untuk positif, biru untuk negatif)
- Pasang Multitester : 1 untuk sumber tegangan, 1 lagi untuk mengukur yang lain
- Untuk mengukur tegangan (V) : Pasang Multitester secara paralel dengan hambatan.
- Untuk mengukur arus (I) : Lepas kabel jumper lalu pasang multimeter secara seri.
- Catat hasil pengukuran

Yang perlu diperhatikan :
- Untuk mengukur arus, matikan terlebih dahulu sumber tegangan, agar tidak terjadi arus pendek.
- Jika ingin mengukur arus pada kabel, kabel harus dipotong dahulu

Pembahasan :
- Ada beberapa resistor yang sudah mulai tidak berfungsi dengan normal
- Papan sudah mulai rusak
- Bisa jadi ada kesalahan perakitan
- Perhitungan ini berdasarkan besar tahanan